Cerita Kursi Kondangan Jadul Wonogiri Dipakai Anak Tercantik Korea


Jakarta - Sebuah kursi kondangan antik asal Wonogiri tiba-tiba viral di dunia maya. Kursi tersebut digunakan sebagai properti pemotretan anak tercantik di Korea Lee Eun Chae-Papa dan dipamerkan di Instagram studio foto Korea, Bao Studio by Kids Planet.

Produk furniture Indonesia memang cukup terkenal di banyak negara, tapi kok bisa kursi kondangan jadul sampai Korea? Itu kursi punya siapa? Apa arti kata-lata Kismantoro di kursi berwarna oren itu? 

Berikut rangkuman berita-berita tentang Sunardi yang katanya si empunya kursi tersebut.
Sebenarnya yang membuat foto tersebut viral, lantaran tulisan yang tertera di kursi antik itu 'Sekar-Tanjung Kismantoro'.

Kata tersebut tersebut tentu terdengar akrab di telinga masyarakat Indonesia. Ketika ditelusuri kata-kata itu merupakan nama usaha penyewaan kursi di Wonogiri.

Pemilik penyewaan itu adalah Sunardi yang kini sudah berusia 61 tahun. Dia membenarkan bahwa kursi itu dulunya merupakan miliknya. 

"Saya dari sekitar 1995 mendirikan usaha persewaan di Wonogiri. Dulu saya punya sekitar 900 kursi itu," tuturnya saat dihubungi .

Namun Sunardi mengaku bukan dia yang membuat kursi tersebut. Warga Crabak, Gambiranom, Kismantoro, Wonogiri membelinya dari seorang pengusaha asal Ponorogo yang bernama Abdullah.

"Sekarang pak Abdullah sudah meninggal," tuturnya.
Sunardi bercerita, awalnya dia mendirikan usaha penyewaan kursi pada 1995. Dia mendapatkan kursi tersebut dari pengusaha mebel asal Ponorogo yang bernama Abdullah.

"Sekarang pak Abdullah sudah meninggal. Saya beli sekitar 900 kursi dari beliau," kenangnya.

Kakek itu membeli kursi tersebut seharga Rp 11.000 per unit. Namun, seiring perkembangan zaman, kursinya itu tak lagi diminati.

"Akhirnya saya ganti kursi yang disewakan jadi kursi plastik yang dibungkus kain," tambahnya.

Sunardi pun mulai menjual kursinya itu ke desa-desa di sekitarnya, sampai tersisa sekitar 500 unit. Namun kursinya tak lagi diminati.

Sampai akhirnya, pada 2015 Sunardi bertemu dengan kolektor asal Bali yang bernama Misni yang berani memborong semua kursinya itu. Namun dia hanya melepas 490 unit di harga Rp 35 ribu per unit.

"10 biji untuk kenang-kenangan. Saya kan dapat rezeki kan juga dari kursi itu," akunya.

Nah kolektor itulah yang kemudian menjualnya sampai ke Korea. Sunardi sendiri tak menyangka kursinya dipakai untuk pemotretan di Korea dan menjadi terkenal.
Sekar-Tanjung Kismantoro sebenarnya merupakan nama usaha penyewaan kursi Sunardi yang berlokasi di Crabak, Gambiranom, Kismantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

Sunardi mengaku memberi nama usahanya terinspirasi dari pohon tanjung yang tumbuh di sekitar rumahnya. Pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma itu pun berbunga. 

"Ya dari situ saya kasih nama Sekar-Tanjung yang artinya bunga tanjung. Nah kalau Kismantoro nama daerah saya," terangnya.

Dulu ketika membeli kursi itu dari ponorogo dia modifikasi dengan mengecat dan melabeli nama usahanya itu, agar tak tertukar ataupun hilang.
Sunardi mengaku awalnya tidak tahu bahwa kursi lusuhnya itu sudah sampai di Korea. Dia baru tahu ketika banyak kerabat dan kenalannya yang menghubungi.

"Tiba-tiba banyak yang hubungi saya. Katanya mereka tahu dari instagram. Mereka heran kok bisa sampai Korea," ujarnya.

Ketika mendengar hal itu, Sunardi kaget dan langsung mengecek kebenarannya. Dia pun merasa bangga kursinya bisa sampai Korea.

"Saya bangga, koleksi kursi saya bisa sampai ke sana, keluarga juga bangga," imbuhnya.

Kini dia hendak menjual 10 kursi yang tersisa dirumahnya. Sunardi membanderolnya Rp 3 juta bagi yang mau memborong semua kursinya.

"Kalau ada yang minat saya lepas. Uangnya buat memperbaharui kursi sewaan saya. Sekarang saya sewa pakai kursi plastik dibungkus kain," tuturnya.

Sebenarnya sudah banyak yang menghubunginya sejak kursi itu tenar di internet. Namun kebanyakan yang menghubunginya hanya hendak mengklarifikasi kebenaran foto tersebut.

"Saya tahu dari mereka yang telepon saya. Tapi mereka cuma iseng aja tanya-tanya," tandasnya.
close